- Sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci.
Contoh : Semoga Dia memberikan ridho-Nya
Hanya Dia-lah yang kami sembah
- Dalam kaitannya dengan nama diri, gelar kehormatan, keturunan, atau kagamaan
Contoh : Nabi Muhammad SAW
Pangeran Diponegoro
- Nama jabatan apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai
pengganti nama diri
Contoh : Gubernur Jawa Barat
Walikota Bekasi
- Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata
Contoh : Thomas Yuni Gunarto
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- Kata sapaan dari kata yang menunjukkan kekerabatan yang digunakan untuk
menyebut lawan bicara
Contoh : “Pak, saya ingin bertanya.”
“Bu, berapa harga buah ini ?”
- Kata “anda” yang merupakan kata ganti seperti halnya kamu dan engkau
Contoh : Saya sudah mengganti seperti yang Anda inginkan
Apakan Anda ingin duduk ?
- Kata – kata yang digunakan dalam pengertian khusus
Contoh : Presiden Republik Indonesia akan mensahkan UU mengenai pilkada.
Anas diterima menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma tahun kuliah 2013/2014.
b. Huruf tebal
- Nama lembaga, judul buku atau nama majalah, harus ditulis dengan huruf tebal.
Contoh : Matematika Lanjut 1
Universitas Gunadarma
Apabila ditulis dengan tangan judul buku harus diberi garis bawah.
c. Huruf miring
- Judul karangan yang dimuat dalam majalah atau dalam buku karangan
Contoh : Buku Marmut Merah Jambu menjadi Bestseller di minggu kedua setelah
peluncurannya.
Bukune menerbitkan buku baru berjudul Kambing Jantan
- menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh : Para siswa diwajibkan menggunakan seragam lengkap.
Pendaftaran paling lambat tanggal 21 mei 2015
- Digunakan untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum
disesuaikan ejaannya.
Contoh : cowok itu sangat macho
Padi memiliki nama ilmiah Oryza Sativa
3. Penulisan Partikel dan Awalan
Ada kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu :
- Adi-
Contoh : adipati, adipura
- Awa-
Contoh : awahubung, awawarna
Awa- digunakan untuk mengindonesiakan awalan de-.
- Antara-
Contoh : antarpropinsi, antarkampung
- Maha
Apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai.
Contoh : Mahacipta, Mahaadil
Apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh : Maha Pengasih, Maha Penyayang
Pengcualian untuk Maha esa, tetap harus dipisah Ejaan yang betul menurut Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
- Pra-
Contoh : Praujian, Prakira
- Pasca-
Contoh : Pascabencana, Pascaperang
4. Penulisan Bilangan
- Harus ditulis dengan angka, jika bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor
rumah, nomor bab, subbab, atau bagian-bagian dari subbab.
Contoh : Hari ini tanggal 30 juni
Jam buka pukul 08.00
- Ditulis dengan huruf, jika bilangan menunjukkan jumlah dari satu sampai sembilan.
Kecuali dalam tabel atau grafik jumlah satu sampai sembilan pun ditulis dengan angka.
Contoh : Lima puluh ribu rupiah
Empat ratus tiga puluh ribu rupiah
- Jumlah seperti uang, luas tanah, berat suatu benda, jarak antara suatu tempat dengan
tempat lain dan yang menyatakan ukuran selalu ditulis dengan angka atau kadang
ditulis dengan angka tetapi juga disertai dengan huruf yang ditaruh diantara tanda
kurung. Singkatan seperti Rp, Kg, m, lt tidak perlu menggunakan titik.
Contoh : Jarak Jakarta ke Bandung adalah 70 Km
Rp 2.500 (dua ribu lima ratus rupiah)
- Untuk bilangan yang menyatakan rupiah digunakan tanda titik pada jumlah satuan
ribuan dan tanda koma di belakang satuan rupiah diikuti dengan nol nol untuk satuan
ketip.
Contoh : Rp 1.750.000,00
Rp. 2.250,00
- Untuk menyatakan jam, tanda titik ditaruh antara jam, menit dan detik.
Contoh : Saat ini jam menunjukan pukul 4.15.50
Bel masuk sekolah berdering pada jam 7.30
5. Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
- Tanda titik digunakan untuk menandai berakhirnya kalimat dan juga digunakan
sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab.
Contoh : Kemarin hadi tidak masuk sekolah.
2.1.2 (nomor subbab)
- Singkatan dengan huruf kapital yang merupakan gelar yang diletakkan di belakang
nama tetap menggunakan titik di belakang tanda koma tersebut.
Contoh : Sutresna Wati, S.T
Jaelani, S.Pd. M.Pd
- Tanda titik digunakan dalam daftar pustaka yang rujukannya menggunakan sistem
rujuk tahun dan halaman.
Contoh : Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : PT
Balai Pustaka
Fodor. I.A., Bever. 1974. The Psychology of Language : An Intoduction to
Pyscholinguistics and Generative Grammar. New York : Mc. Graw-Hill Book
Company.
b. Tanda Koma (,)
- Digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh : Jika hari cerah, ia akan pergi ke sekolah
Meskipun lelah, ia tetap mencari nafkah
- Digunakan untuk memisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata
tetapi atau melainkan.
Contoh : Dia anak yang Rajin, tetapi sombong
Dia bukan anak pertama, melainkan anak ketiga
- Digunakan untuk membatasi unsur-unsur dalam suatu perincian.
Contoh : Saya membeli buku, pensil dan penghapus
Adik membutuhkan seragam sekolah, sepatu, dan tas
- Digunakan dalam rujukan kurung atau dalam rujukan tahun dan halaman, untuk
membatasi nama akhir pengarang dengan tahun terbit.
Contoh :Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh
dan berkembang. (Sunaryo, 2000 : 6)
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering
digunakan adalah bahasa (Felicia, 2001 : 1)
- Digunakan untuk membatasi kata-kata dalam kaliamt petikan langsung.
Contoh : Adik berkata, “Baiklah”.
“Saya sangat sedih mendengarnya”, kata Bella
c. Titik Koma
- Digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat yang sudah mengandung koma.
Contoh : Adik membeli baju, sepatu dan tas; Ibu membeli cincin, pakaian, dan gelang.
- Digunakan untuk memisahkan kaliamt-kalimat dalam suatu perincian.
Contoh : Buku ini saya persembahkan untuk :
1. Ibu Romlah, sebagai ibu yang telah memberikan semangat kepada saya;
2. Bapak Jaelani, sebagai ayah yang telah memberikan semangat dan
memberikan petunjuk serta arahan kepada saya.
d. Titik Dua ( : )
- Digunakan pada akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau
perincian.
Contoh : Mata kuliah yang harus diikuti yaitu : statistika dan fisika
Makanan yang harus dibeli : sayur, buah dan beras
- Digunakan untuk pemerian yang berbentuk formula, misalnya dalam organisasi. Dalam
surat-surat undangan yang berbentuk formula.
Contoh : Ketua : Ahmad Subarjo
Wakil Ketua : Saipul
Contoh : Hari : Senin
Tanggal : 23 Oktober 2012
Tempat : di Gedung 4 lantai 6 Depok
- Digunakan untuk membatasi judul karangan dengan subjudulnya, di antara surat dan
ayat kitab suci.
Contoh : Matematika Lanjut : Integral (Rosmalina, 1995:10)
e. Tanda Petik (“ “)
- Penggunaan tanda petik dalam petikan langsung tidak dicetak dengan huruf miring,
melainkan tetap dicetak dengan suatu majalah pun tanda petik itu tetap digunakan.
Tanda petik digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti
sebenarnya.
Contoh : Dia adalah “kambing hitam”nya
Belu juga terlihat “batang hidung”nya
f. Tanda Hubung ( - )
- Digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang diulang.
Contoh : Kami melihat-lihat keadaan sekitar kampus
Detik-detik pembacaan naskah proklamasi
- Digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan, huruf kecil, atau huruf
kecil dirangkaikan dengan huruf kapital.
Contoh : HUT ke-69 Republik Indonesia
SMP-nya mendapat penghargaan olimpiade
- Digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila semua ditulis dengan
lengkap.
Contoh : Bekasi, 17-08-2011
Jakarta, 17-09-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar